West Papua Revolusionary Army |
Messet meminta kelompok yang bergerilya di hutan untuk kembali ke tengah masyarakat.
"Pergerakan OPM sekarang tidak lagi murni memperjuangkan ideologi memerdekakan Papua, tapi sudah digunakan untuk kepentingan kelompok," katanya.
Pria yang sejak 1969 bermukim di Swedia ini menyatakan kekuatan tertentu itu berada di belakang setiap pergerakan OPM belakangan ini.
"Ada yang bermain. OPM kini sudah dipelihara atau dibina mereka," dia menandaskan, ketika ditanya tanggapannya terkait pendudukan markas OPM Eduda Pania.
"Saya sudah pernah katakan di salah satu TV nasional, ada yang bermain untuk kepentingan proyek mereka," ucapnya. "Jadi, sebaiknya itu dihentikan. Sekarang mari membangun Papua. Jangan peralat orang Papua untuk proyek-proyek besar dan siapa saja."
Messet melanjutkan saat ini di dunia internasional nyaris tidak ada lagi yang berpikir soal Papua merdeka. Sebab, sudah ada solusi lain, yakni otonomi khusus. "Jangan lagi terbuai dengan mimpi kemerdekaan. Mari kita bangun Papua agar lebih baik lagi, dengan semangat otonomi khusus," dia menyerukan.
Karena itu, dia meminta kelompok-kelompok yang masih berseberangan dengan pemerintah dan masih bergerilya di hutan, untuk segera kembali ke tengah masyarakat dan bersama-sama membangun Papua.
"Tidak ada lagi artinya berjuang untuk merdeka, itu hanya sia-sia saja. Lebih baik membangun dengan semangat otonomi khusus," ujarnya.
TNI, kata Ali, akan berupaya menemui Messet untuk mengkonfirmasi tudingan yang sudah dipubliksikan koran lokal itu. TNI, kata Ali M Bogra, belum mengambil sikap apapun atas tudingan Messet itu.
Sumber : VIVA News