Ban Ki-moon [Foto : VOA]
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengeluarkan seruan kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad hari Minggu, agar menghentikan aksi pembunuhan terhadap rakyatnya.
Dalam pidatonya pada konferensi yang terfokus pada demokrasi di dunia Arab, Ban mengatakan jalur represi adalah jalan buntu.
Ban mengatakan kepada mereka yang hadir di Beirut bahwa revolusi di dunia Arab menunjukkan bahwa rakyat tidak lagi puas dengan kepemimpinan satu orang.
PBB mengatakan lebih dari 5.000 orang tewas di Suriah sejak pergolakan dimulai Maret lalu. Sementara itu, pihak berwenang Suriah menyalahkan apa yang mereka sebut teroris bersenjata karena telah membunuh sekitar 2.000 anggota pasukan keamanan.
Dalam sebuah wawancara yang akan disiarkan Minggu di Amerika (di saluran televisi CBS), emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani, mengusulkan untuk mengirim pasukan Arab ke Suriah untuk menghentikan pertumpahan darah di negara itu.

Khalifa Al-Thani adalah pemimpin Arab pertama yang secara terbuka mendukung intervensi militer Arab di Suriah, di mana para demonstran menuntut pengunduran diri Presiden Assad. Ia mengatakan misi pengamat Liga Arab, yang dikirim ke Suriah tanggal 26 Desember, telah membuat kesalahan, dan bahwa bantuan PBB diperlukan untuk meningkatkan pengawasan terhadap pemerintah Damaskus.


Dalam bentrokan terbaru haru Sabtu, Pengamat Suriah untuk HAM yang berkantor di Inggris mengatakan sejumlah orang tewas di berbagai wilayah di negara itu, termasuk seorang anak lelaki berusia 13 tahun dan seorang pria berusia 27 tahun di kota Homs.