Liga Arab kembali memonitor tindakan keras pemerintah Suriah terkait  demonstrasi massa di pusat kota Homs, Rabu (28/12). Pihak aktivis  mengatakan, tentara melepaskan tembakan ke arah ribuan demonstran tak  bersenjata dalam kekerasan terbaru dan menewaskan sedikitnya enam orang.
Meskipun  rezim Presiden Bashar Assad telah membuat konsesi ke kelompok pengamat  termasuk pelepasan hampir 800 tahanan, pihak militer justru terus  menekan maju dengan dalih memadamkan protes massa yang sebagian besar  berjalan damai.
Dalam dua hari sejak tim monitor Liga Arab tiba,  aktivis mengatakan tentara telah menewaskan sedikitnya 39 orang,  termasuk enam tembakan di pusat kota Hama Rabu kemarin. Pertumpahan  darah yang terus berlangsung telah memicu keprihatinan kelompok oposisi  Suriah, yang menyatakan bahwa misi Liga Arab hanya lelucon dan dianggap  sebagai gangguan dari proses pembunuhan massa oleh pihak militer Suriah.
Pihak  oposisi menuduh Assad hanya mencoba untuk mengulur waktu dan mencegah  lebih banyak sanksi dan kecaman internasional. "Misi Liga Arab sama  sekali tanpa mandat, otoritas dan wewenang. Rezim berkuasa tidak merasa  berkewajiban untuk menurunkan jumlah korban tiap harinya," kata Ausama  Monajed, anggota Dewan Nasional Suriah, yang menjadi kelompok oposisi  utama."
Pihak oposisi menegaskan, seharusnya Suriah telah berhenti  melakukan kekerasan terhadap gelombang protes massa yang telah  berlangsung selama sembilan bulan terakhir. Tercatat, kekerasan militer  Suriah telah menewaskan lebih dari lima ribu orang sejak Maret lalu.
Sumber : Suara Merdeka 






 
 
 0 Comments
0 Comments
 
 
 
 
 
 Postingan
Postingan
 
 
