Jumat, 20 Januari 2012

Terlalu Dekat dengan AS, Iran Ancam Tetangga

Angkatan Laut Iran
Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi memberikan peringatan kepada negara tetangganya untuk tidak terlalu dekat Amerika Serikat (AS). Menurutnya, negara tetangga seperti Arab Saudi telah membawa dirinya ke posisi yang membahayakan.

Amerika Serikat (AS) saat ini memang terus bersitegang dengan Iran mengenai program pengayaan nuklir Negeri Para Mullah itu. AS menuduh Iran telah mengembangkan senjata nuklir, yang tentunya dibantah oleh Iran.

Iran pun mengancam untuk melakukan penutupan di Selat Hormuz yang digunakan sebagai jalur distribusi minyak dunia. Bila terjadi penutupan, maka dipastikan bahwa distribusi minyak dunia akan mengalami gangguan besar.

"Kami menginginkan kedamaian dan kestabilan di wilayah ini. Tapi beberapa di wilayah ini justru ingin mengarahkan sebuah negara lain yang jauhnya sekira 12 ribu mil, untuk masuk ke wilayah kami," jelas Menteri Luar Negeri Ali Akbar Salehi saat melakukan kunjungan ke Turki, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/1/2012).

"Saya meminta agar seluruh negara yang berada di kawasan (Arab), untuk tidak terlibat dalam posisi yang membahayakan," tutur Menlu Salehi setengah mengancam.

Arab Saudi sebagai eksportir minyak nomor satu di dunia, gelisah dengan ulah ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran. Mereka pun segera menambah pasokan minyak untuk konsumen tetap jika memang diperlukan. 

Selain Arab Saudi, Turki juga menjadi negara yang bermaksud untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap minyak Iran. Hal ini sudah dilakukan oleh perusahaan minyak Turki, Tupras.

Ancaman demi ancaman juga dihadapi oleh Iran. Uni Eropa sebagai contoh, mereka ingin menjatuhkan sanksi baru kepada Iran. Namun hal ini tidak disetujui oleh Rusia yang menilai sanksi baru itu hanya akan mengundang bencana.

Iran sendiri bersedia untuk melakukan negosiasi dengan AS. Namun pihaknya hanya bersedia melakukan negosiasi yang tanpa disertai syarat. AS sendiri tidak ingin berada duduk satu meja dengan Iran, jika Pemerintah Presiden Mahmoud Ahmadinejad itu menghentikan program pengayaan nuklirnya. 
Sumber : OkeZone

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar Anda di Kolom ini.

Berbagi