|  | 
| Kampanye Papua Merdeka di UK | 
Belakangan semakin gencar warga Papua menuntut kemerdekaan dari  Republik Indonesia. Namun semakin keras tuntutan mereka, tindakan pihak  keamanan Indonesia pun semakin bengis. Mereka menuntut merdeka, karena  dulu diiming-imingi kemerdekaan oleh Belanda. Apa yang terjadi saat itu?
Koran Belanda De Volkskrant menampilkan berita tentang kasus  Papua ini panjang lebar. Setelah lima puluh tahun, tulis koran ini,   orang Papua juga masih merasa dikhianati Belanda. Kemerdekaan yang  dijanjikan Belanda kepada rakyat Papua, tak kunjung datang. Tapi  cita-cita kemerdekaan itu masih hidup di hati orang Papua. 
 
Namun cita-cita itu ditindas dengan keras oleh pemerintah Indonesia. Demikian De Volkskrant mengawali laporannya.
 
Mempertahankan pengaruh
Ketika Belanda menyerahkan kekuasaan kepada Indonesia pada 1949,  Nieuw-Guinea, nama Papua di zaman Belanda, tetap dipertahankan sebagai  wilayah jajahan Belanda. Alasannya apa, tidak jelas. Mungkin karena  Belanda masih mau mempertahankan pengaruhnya di kawasan.
 
Lalu Belanda pun membangun kawasan itu dan berupaya untuk  menjadikannya sebagai kawasan jajahan teladan. Mungkin tujuannya untuk  menunjukkan ke mata dunia, bahwa penjajahan itu tidak selalu buruk.
 
Namun Indonesia tetap menuntut kawasan itu dan mengancam perang.  Malah Indonesia beberapa kali mencoba melakukan invasi.  Dunia  internasional semakin mendesak Belanda untuk melepas daerah jajahannya  itu, untuk mencegah bertambah parahnya kondisi.
 
Cikal bakal
Namun Belanda tidak mau sama sekali menyerahkan Papua kepada Indonesia.  Belanda malah menyiapkan kemerdekaan kawasan itu. Maka pada 1 Desember  1961 Nicolaas Jouwe memperkenalkan bendera Bintang Kejora. Lalu  dibentuklah Dewan Nieuw-Guinea, yang berfungsi sebagai cikal bakal  pemerintah Papua Merdeka.
 
Indonesia menentang dengan sengitnya dan akhirnya tercapai kompromis  di PBB. Kawasan itu akan dimasukkan di bawah naungan PBB dan lama  kelamaan akan digelar "act of free choice", semacam referendum, supaya  rakyat Papua bisa menentukan pilihan merdeka atau tidak.
 
Invasi Indonesia
Namun Indonesia cepat-cepat menginvasi kawasan itu sebelum Belanda  hengkang dari sana. Pada 1969 "referendum" yang kontroversial itu  digelar. Sekelompok orang Papua yang sudah dipilih lebih dahulu dipaksa  memilih untuk bergabung dengan Republik Indonesia. 
 
Dunia internasional sempat memprotes, tapi akhirnya pasrah juga.
 
Sejak itulah Nieuw-Guinea menjadi provinsi Indonesia dan diberi nama Irian Jaya. Ibu kota Holandia diganti dengan Jayapura.
 
Dari cerita di atas jelas sekali orang Papua saat itu dijanjikan oleh  Belanda untuk merdeka. Tapi janji itu tak terpenuhi oleh Belanda.  Karena janji Belanda itulah, orang Papua kecewa."Orang Papua dikhianati  politisi." Demikian bunyi judul berita di De Volkskrant.